الأربعاء، 19 يونيو 2013

Tugas Kelompok : Analisis Hubungan Internal Perusahaan PT Bina Guna Kimia

Analisis Hubungan Internal PT Bina Guna Kimia


Sejarah dan Profil Singkat Perusahaan

PT. Bina Guna Kimia pada awalnya bernama PT. Parama Bina Tani didirikan dengan   akte notaris No. 44 tanggal 28 Agustus 1980 dan akte pendirian NO. 8 tanggal 16 November 1979 dan diperbaharui dengan akte No. 8 tanggal 5 Mei 1980 dalam bentuk perseroan terbatas.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI NO. 143/I/PMA/1993, perusahaan mengadakan kerja sama dengan FMC Corporation Philadelphia USA dan berganti nama menjadi PT. Bina Guna Kimia, yang merupakan perusahaan berbentuk perseroan terbatas dengan status non fasilitas.
PT. Bina Guna Kimia merupakan perusahaan formulasi pestisida, yang juga melakukan kegiatan import bahan aktif, bahan pembantu dan peralatannya, kegiatan perdagangan, distribusi dan transportasi perdagangan, promosi dan semua usahan yang berkaitan dengan formulasi pestisida.
PT. Bina Guna Kimia melakukan formulasi pestisida dengan bentuk butiran, tepung maupun cairan. Produk dipasarkan untuk keperluan lokal dan eksport (Asia, Eropa dan Australia).

Penerapan Hubungan Internal Perusahaan

Perusahaan sudah memperhatikan kepentingan pegawai dari segi ekonomi, sosial maupun psikologis. Contohnya  dari segi ekonomi gajih karyawan  sudah lumayan cukup,  terus di tambah dengan tunjangan-tunjangan. Misalnya tunjangan hari raya, jaminan kesehatan, dll.
Dari segi social perusahaan melakukan  buka puasa bersama antar karyawan dan karyawan dengan orang di luar perusahaan untuk berbaur dengan masyarakat, gathering antar karyawan , meeting semua divisi, CSR untuk lingkungan sekitar.
Sedangkan dari sisi psikologis perusahaan sudah menciptakan lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman.
Dari segi tahap konsep komunikasi humas di perusahaan sudah melalui 4 proses yaitu:
1.      Mendefinisikan permasalahan
Mengenal gejala dan penyebab yang ada di dalam perusahaan contohnya, kalau ada beberapa karyawan yang semangat kerjanya kurang efektif. Humas perusahaan mencoba menelaah dengan mencoba bertanya kepada teman karyawan kenapa hal demikian bisa terjadi, memantau opini karyawan tentang perusahaan bahkan opini tentang apa yang sedang dia kerjakan.
Humas juga melihat dari segi perilakunya kepada sesama karyawan, ke atasan, dan ke bawahannya. Kalau perilakunya berbeda dari biasanya dan kalau mengganggu kelancaran perusahaan. Humas sudah peka terhadap hal ini. Misalnya, dengan menanyakan secara personal kenapa perilakunya demikian.
2.      Merencanakan dan menyusun program:
Kalau ada kehendak karyawan seperti gajih kurang mencukupi karena bertambahnya anak dan semakin tingginya biaya pendidikan. Perusahaan akan mencoba mencari langkah penyelesaiannya.
Perencanaan ini sudah mendapat dukungan dari CEO mengenai rencana dan program berupa konsensus bersama, termasuk tujuan, prosedur dan strategi untuk tiap publik.
3.      Mengambil tindakan dan mengkomunikasikannya:
Misalnya, memberikan beasiswa kepada anak karyawan yang berprestasi, memberikan beberapa tunjangan kepada karyawan.
4.       Mengevaluasi program:
Perusahaan kembali melihat kinerja karyawan, mengukur efektifitas karyawan, dan menyimpulkan dengan tujuan karyawan apakah tercapai atau tidak. Kalau tidak maka akan di pertimbangkan lagi apa yang di berikan perusahaan kepada karyawannya apakah maih bisa di lanjutkan atau tidak.

1.      Hubungan yang ideal
Kepercayaan antara atasan dan bawahan sudah ada tetapi dari atasan kadang lebih selective memilih karyawan yang mengerjakan tugas yang berat, mungkin pimpinan melihat kompetensi individu masing-masing apakah si A bisa menghendel pekerjaan itu atau tidak, bukan berarti tidak percaya.
2.      Arus komunikasi yang baik
Menurut saya walaupun alur komunikasi di perusahaan tidak harus birokrasi perusahaan sudah lumayan bagus melakukan komunikasi.
3.      Kepuasan status dan partisipasi setiap individu
Tidak bisa di pungkiri hati manusia tidak lepas dari ke tidak ingin puasan terhadap sesuatu hal. Dari segi kepuasan status pasti ada yang tidak puas dan ingin mencapai status yang lebih tinggi lagi. Tetapi itu lumrah dan bagus menurut saya kalau di lakukan untuk memacu motivasi dan di lakukan secara positive (tidak merugikan orang lain).
Sedangkan partisipasi setiap individu sudah bagus. Sudah sadar akan tugas masing-masing, dan kalau teman tidak mampu mengerjakan tugas, teman yang lain akan memberi bantuan.
4.      Berlangsungnya pekerjaan tanpa perselisihan
Di perusahaan masih ada terjadi perselisihan misalnya miss understanding terhadap informasi. Tetapi perusahaan sudah berusaha memberikan informasi yang kridible kepada karyawan melalui beberapa media di dalam perusahaan. Dengan memberikan informasi yang kridible di media perusahaan di harapkan rumor-rumor yang beredar bisa menjadi lurus.
5.      Lingkungan yang sehat
Walaupun perusahaan memberikan asuransi kesehatan (ASKES) kepada karyawan, kesehatan di dalam perusahaan lumayan baik. Kebersihan terjadi setiap karyawan membuang sampah pada tempatnya dan tidak sedikit karyawan yang membawa bekal dari rumah sehingga kesehatan terjaga.
Sedangkan para karyawan yang bisa merokok mereka akan merokok di luar kantor dan di luar jam kantor.
6.      Kesadaran akan suksesnya organisasi
Setiap karyawan sadar akan etika dalam bergaul dan menjaga peraturan yang ada di perusahaan. Misalnya senyum, salam, sapa, dan menjaga hubungan baik dengan sesama karyawan adalah salah satu kesadaran untuk mencapai suksesnya organisasi.

7.      Sikap optimis untuk masa mendatang
Perusahaan mempunyai cita-cita dan cita-cita perusahaan juga sebagian dari cita-cita karyawan, oleh sebab itu karyawan sangat optimis terhadap tujuan perusahaan untuk masa mendatang. Karena dengan tercapainya cita-cita perusahaan akan mudah juga untuk karyawan mencapai cita-cita/tujuan mereka
Harapan perusahaan selain tercapainya tujuan perusahaan terciptanya hubungan yang harmonis di lingkungan internal organisasi, motivasi kerja tinggi pada karyawan.



Komunikasi dalam organisasi:
Pengertian di antara seluruh komponen organisasi sudah ada walaupun dalam skala yang kecil. Misalnya dengan membantu rekan kerja apabila rekan kesulitan mengerjakan tugasnya.
Komunikasi cukup baik yang terlihat di dalam perusahaan misalnya, pekerjaan tidak simpang siur, walaupun tidak birokrasi bisa terkomunikasikan.
Kehendak karyawan:

1.Upah & tunjangan yang cukup
Sudah cukup menurut saya apalagi di tambah dengan ASKES tetapi tergantung dari gaya hidup personal masing-masing lagi.
2. Perlakuan yang adil
Perlakuan sudah lumayan adil terlihat dari peraturan. Siapa yang berbuat salah pasti di tegur tanpa pandang bulu. Dan kalau masih melanggar bisa di keluarkan.
3. Ketenangan bekerja            
Tidak ada gangguan dan karyawan terliat professional (masalah pribadi tidak di bawa ke dalam kantor)
Keamanan bekerja : karyawan aman bekerja dan terjaga oleh ke amanan di perusahaan misalnya penjagaan satpam.
Jaminan          hari tua  : Ada bagi karyawan tetap
Fasilitas pengobatan    : Bisa melalui ASKES
Transportasi antar   jemput   : Untuk yang kantor pusat Jakarta tidak ada sedangkan di pabrik Semarang di sediakan transportasi antar jemput bagi buruh.


4.  Perasaan diakui dan dihargai
Karyawan sudah akui sebagai karyawan bahkan anggota keluarga karyawan sudah menjadi bagian perusahaan. Misalnya, kalau ada event yang tidak menyangkut pencapaian perusahaan keluarga karyawan di undang hadir dalam acara perusahaan.

5.
Penghargaan atas hasil karya
Pujian sudah ada dari para karyawan secara spontan di berikan kepada karyawan yang berprestasi/berkarya, penghargaan juga bisa berbentuk piagam, uang, barang, bea siswa, dan bahkan liburan.

6.
Fasilitas yang memadai
Kantin sudah tersedia, tempat olah raga ada, tempat ibadah ada bagi yang muslim. Tanggapan perusahaan tentang kehendak karyawan masih sebatas normal dan akan di tinjau kembali apabila ada kehendak yang belum ada peraturannya.
Di dalam perusahaan antar karyawan tidak ada acuh tak acuh terhadap sesama karyawan, hampir semua karyawan saling berkomunikasi sesama karyawan.
Komunikasi dalam organisasi di perusahaan
Komunikasi dalam organisasi di perusahaan, dari pimpinan ke bawahan terbuka tidak birokrasi. Kalau pimpinan ingin memberi tugas bisa langsung memanggil karyawan dan memberikan karyawan tugas.
Komunikasi dalam organisasi di perusahaan, dari bawahan ke pimpinan terbuka tidak birokrasi. Kalau bawahan ingin mengerjakan tugas seperti mengajukan proposal bisa langsung datang ke pimpinan.
Komunikasi di perusahaan antara karyawan dengan sesama kariawan berjalan dengan baik, alat komunikasinya bisa melalui via telp, email, maupun tatap muka.

Audit Komunikasi Perusahaan

Audit komunikasi di adakan survey tahuanan dan hasil survey dijaga kerahasiaannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Misalnya karyawan menjadi takut mengatakan keluhan mereka.
Audit komunikasi di lakukan setahun sekali, dalam audit di dalam perusahaan PT Guna Bina Kimia hasil audit salah satunya adalah kendala dalam bahasa. Karena terkadang karyawan berhubunga dengan sasama karyawan di internal maupun berhubungan dengan klien memakai bahasa Inggris. Selain itu kekurangan atau hal-hal tidak sesuai yang sering di dapat dari hasil audit komunikasi perusahaan adalah miss understanding, dalam memahami suatu informasi/berita.
Perencanaan untuk masa depan yang dibuat berdasarkan hasil audit komunikasi cukup baik. Kadang di adakan meeting untuk suatu project atau peraturan baru di meeting itu di sosialisasikan perencanaan dan tujuan project tersebut.
Semua masalah tidak selalu dapat terselesaikan dengan alur audit komunikasi. Misalnya, Perusahaan pernah melakukan pengambilan keputusan yang besar dari hasil audit komunikasi, seperti pemotongan anggaran belanja, pemutusan hubungan kerja, dan reorganisasi antar departemen. Sebelum pengambilan keputusan hasil audit komunikasi tersebut di review dan di meetingkan  terlebih dahulu oleh manajemen dan di putuskan apabila mengganggu kelancaran perusahaan.
Kualitas komunikasi di dalam perusahaan berdasarkan audit komunikasi yang telah dilakukan menurut karyawan “sudah bagus, tetapi sebagus apapun itu masih perlu di tingkatkan lagi kualitas yang sudah ada”.
Hubungan antar pribadi di dalam perusahaan berdasarkan hasil audit komunikasi berjalan baik, saling menghormati, menghargai, dan toleransi.
Hubungan antara atasan dan bawahan di dalam perusahaan berdasarkan hasil audit komunikasi menjadi bagus dan terbuka.

Variabel dan komponen audit komunikasi
  1. Variabel kepuasan organisasi.
            Komponen: kepuasan karyawan tentang:
- Kerja : Baik
- Gaji dan tunjangan termasuk fasilitas: Terpenuhi  dan tunjangan    berpariasi.
- Teman sejawat-sekerja: Hubungan baik walaupun ada yang saling tidak suka karena permasalaan pribadi tetapi mereka tetap professional.
Variabel iklim komunikasi: tekendali aman, nyaman, bagi karyawan, sarana dan prasarana terpenuhi, suasana kekeluargaan sangat kental seperti misalnya selalu makan siang bersama di dalam satu ruangan.
- Saling percaya: Divisi satu dan lainnya saling percaya, transparansi dan kerjasamanya tinggi.
- Partisipasi dalam pembuatan keputusan
Melalui rapat khusus, menyalurkan pendapat, aspirasi, dan musyawarah untuk mencapai mufakat agar di sepakati bersama;
- Pemberian dukungan: karyawan berusaha memberikan kinerja yang opsimal untuk mencapai goals;
  1. Variabel kualitas media.
Komponen: Persepsi karyawan tentang berbagai dokumen tertulis (buletin, laporan, pedoman, dll)
- Daya tarik untuk dibaca: Design cover majalah menarik full color, headline, menarik pembaca, majalah memiliki berbagai rubik sehingga menarik untuk di baca.
- Majalah sudah sesuai dengan pembaca karena karyawan bekerja di perusahaan tersebut sehingga sedikit banyak harus mengetahui apa-apa yang terjadi di dalam perusahaan.
- Efisien: karena majalah bagus, memuat profil karyawan dan di dalam majalah ada kuas berhadiah sehingga menarik pembaca.
- Terpercaya atau dapat diandalkan: Dapat di andalkan karena tidak hanya menyangkut profil karyawan, tetapi seputar kebijakan-kebijakan baru, berita kehidapan pribadi karyawan, dan article-article umum yang bermanfaat.
4.      Penyebaran informasi tentang peristiwa terkini Variabel muatan informasi
Komponen: pengalaman dan persepsi karyawan tentang           - Kecukupan/kekurangan/kelebihan informasi
- Informasi yang terlewat (terisolasi): pengalaman dan persepsi karyawan cepat karena menggunakan email, BBM, woall magazine.
5.      Variabel budaya organisasi : Kekeluargaan
Metode audit komunikasi:
  1. Survei dengan kuesioner;
  2. Wawancara tatap muka di lakukan oleh HR dan komuttee counsel;
  3. Catatan harian komunikasi;
  4. Observasi.
Tahapan audit komunikasi:
  1. Pencarian fakta;
  2. Analisis;
  3. Evaluasi dan pelaporan.


Internal dan Eksternal Event

Internal event perusahaan pernah melakukan Family day, lunch gathering, halal bihalal, national sales meeting, management meeting, dll. Bentuknya variasi ada yang formal seperti national sales meeting, management meeting, marketing meeting, training, dll. Sedangkan informal seperti arisan karyawan, makan bersama di salah satu karyawan, undangan wedding party.
Isi eventnya tergantung tema dan menyesuaikan dengan acara. Contoh isi event misalnya ada training, out bond, sosialisasi peraturan baru (kalau ada), dan selalu di informasikan safety.
Perusahaan memfasilitasi event tersebut ada event organizernya tetapi di bentuk juga panitia dari para karyawan. Jadi ada tugas-tugas masing-masing baik dari panitia/karyawan maupun EO.
Tujuan perusahaan melakukan event adalah untuk memudahkan dalam pencapaian target/tujuan yang akan di capai perusahaan.
Dalam event tersebut pihak keluarga bisa di ikut sertakan dan bisa juga tidak tergantung bentuk kegiatan. Misalnya, kalau family day keluarga ikut tetapi kalau event tentang hal pencapaian target atau training-training maka keluarga tidak di ikut sertakan.
Dukungan dari keluarga karyawan dari beberapa event sangat mendukung, misalnya seperti dukungan semangat, waktu, dan disiplin.
Dari event tersebut karyawan mempunyai motivasi untuk hadir dalam acara misalnya untuk mengenal satu sama lain, untuk menyatukan/menyamakan tujuan, untuk lebih berkualitas dalam bekerja, dan bahkan untuk mengetahui bagaimana cara mengetahui cara untuk mengendarai mobil/motor yang seharusnya aman dengan ikut training. “defense Driving Safety”
Harapan perusahaan sesudah event tersebut adalah bisa meng aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga apa yang perusahaan inginkan/targetkan tercapai.
Positif dan negatifnya perusahaan dalam melakukan event.
Positifnya memudahkan dalam mencapai target/tujuan perusahaan. Sedangkan negatifnya waktu karyawan berkurang. Event di lakukan berkali-kali dalam setahun tergantung dari jenis eventnya misal family gathering setahun sekali.
Kalau selesai event perusahaan sudah melakukan review kenapa dan di mana penyebab tidak tercapainya tujuan dari event tersebut.  Kalau sudah mengetahui letak kesalahannya harapannya event selanjutnya/kedepannya tidak terulang lagi dan lebih baik lagi.

Media komunikasi internal

Media komunikasi internal di perusahaan ini bermacam-macam mulai dari lisan seperti diskusi antar karyawan,  tulisan, majalah internal perusahaan, brosur, papan informasi, email, dan lain-lain.
Media perusahaan berbeda-beda. Dari khusus karyawan sampai media khusus untuk investor ataupun untuk konsumen. Selai itu jenis medianyapun beragam, bisa melalui surat, fax, poster, brosur, majalah dan lain-lain.  
Media internal perusahaan cukup efektif dalam menjangkau khalayak perusahaan seperti karyawan, biasanya perusahaan meyampaikan sebuah kebijakan baru kepada karyawan melalui media internal perusahaan seperti meeting, briefing dan email.
Selain itu adapun konseling juga merupakan salah satu media internal yang diberikan perusahaan kepada  karyawan untuk membimbing para karyawan perusahaan dalam memecahkan masalah.
Tidak hanya konselling sebagai media internal perusahaan PT Bina Guna Kimia tetapi event juga adalah salah satu media internal untuk menjalin kebersamaan antara karyawan. Bentuknya seperti family gathering, trining dan lain-lain.
Media internal yang dilakukanan perusahaan untuk mencapai distributor contohnya seperti brosur, poster, pemasangan iklan di majalah-majalah dan lain-lain.
Cara perusahaan berhubungan dengan para investor bisa melalui email, fax, telp, meeting. Sedangkan berhungan dengan konsumen bisa melalui email, fax, telp, meeting, poster, majalah, surat, dll.
Untuk membuat media internal seperti majalah perusahaan tidak mempunyai  divisi khusus tetapi perusahaan menyewa  intitusi tertentu. Adanya institusi tertentu perusahaan yang menangani media tersebut tetapi tetap pihak internal/panitia tetap ikut serta dalam pembuatan media internal tersebut.

Tujuan Media internal perusahaan :
  1. Meningkatkan pengetahuan anggota terhadap kebijakan, kegiatan dan perkembangan organisasi.
  2. Mendorong sikap partisipatif anggota terhadap tujuan organisasi.
  3. Memperbesar adopsi atau penerimaan sehingga perilaku anggota sesuai harapan organisasi.
  4. Membentuk percaya diri dan kebanggan pada anggota sehingga dapat menjadi juru bicara organisasi di dalam lingkungannya.
  5. Menerima umpan balik (feedback) dari anggota terhadap komunikasi yang dilakukan organisasi.
Jurnal Internal dikelompokkan:
  1. Komunikasi
Melalui rubrik Surat Pembaca, Kebijakan/Peraturan Baru, Tanya Jawab dengan Manajemen;
2.      Informasi
Melalui rubrik Info Produk, Kebijakan baru, Opini, tulisan khusus dari ahli, dll.
  1. Pendidikan
Melalui rubrik cara berhubungan dengan klien, Panduan membuat kesehatan, training, dll.
     4. Hiburan
Humor, kuis berhadiah.

5. Pengetahuan
Sejarah Organisasi, Kompetitor,      Profil Karyawan, Profil Mitra, artikel motivasi, article umum dll.
Majalah dan information board
Isi:
1. Berita karyawan
2. Kesejahteraan
3. Kegiatan perusahaan
4. Pelatihan
5. Profil karyawan
6. Manajemen
7. Produk/jasa
8. Pengetahuan populer
9. Surat pembaca
10. Tulisan karyawan
11. Humor
9 Faktor rancangan jurnal internal :
1. Cakupan Pembaca : jurnal menyediakan berita/ informasi/ pesan yang bisa diterima oleh berbagai karyawan Misalnya, tentang produk perusahaan yang di jual karyawan harus tahu.
2. Kuantitas : Majalah yang di terbitkan besar dan berwarna sehingga jelas dan menarik untuk di baca oleh khalayak/karyawan.
3. Frekuensi : Penerbitan majalah di lakukan setiap satu bulan sekali
4. Judul : Mencolok dan sesuai dengan tujuan perusahaan
5. Proses Percetakan: Jumlah halaman 19-20 Hal, pemakaian warna full color, jumlah gambar atau foto hampir di setiap halaman, teknik photografi tergantung event yang dilakakukan  kalau eventnya acara-acara formal perusahaan menggunakan teknik photografi.
6. Gaya dan Format: Berwarna, tulisan tergantung dari apa yang ingin di masukkan ke dalam majalah. Misalnya, kalau ingin menulis tentang team building perusahaan, cara menulis majalah dengan menggunakan format tulisan menggunakan feature. Karena menarik. Sedangkan berita duka akan di muat menggunakan teknis Hard news mempergunakan pendekatan straight
8. Iklan : Memakai produk sendiri di halaman paling belakang;
9. Menentukan kelayakan pelaksanaan  : Dana dari perusahaan mencukupi dan mempunyai anggaran produksi media internal.



Khalayak Media Internal :
o   Pegawai/ anggota
o   Distributor
o   Pemasok/mitra usaha
o   Investor


Analisis majalah internal

Menurut kami, sebagian besar judul artikel yang dimuat di dalam majalah internal perusahaan FMC ini sudah memenuhi kriteria penulisan judul yang baik karena sebagian besar judul-judul artikel yang dimuat sudah ditulis sesuai dengan tema artikel yang dibahas. Contohnya artikel yang memuat tentang penerapan konsep digitalisasi pada Sales Management System yang tujuannya untuk memudahkan manajemen FMC mengetahui seberapa besar kebutuhan produk team sales di lapangan, artikel ini ditulis dengan judul “FMC, Go Digital”. Judul yang memang sesuai dengan tema artikel yang dimuat.
Menurut kami Lead yang dipakai dalam setiap artikel yang dimuat pun cukup baik karena dapat menarik interest/minat pembaca pada saat mulai membaca. Contohnya, artikel yang berjudul “FMC, Go Digital” ini leadnya menjelaskan pernyataan yang menonjol yaitu bahwa zaman sekarang ini kemajuan di bidang teknologi, informasi, dan computer sedang berkembang pesat.
Tubuh tulisannya juga sudah ditulis dengan cukup baik. Kalimat pertama menceritakan tentang gagasan yang melatarbelakangi bahwa kemajuan teknologi sedang berkembang pesat. Kalimat kedua menjelaskan ide baru tentang aplikasi paperless document terbaru yang berfungsi untuk membaca written document ke dokumen dalam bentuk digital. Isi artikel juga ditulis dengan baik karena ditulis dengan ringkas namun padat menghindari pembaca agar tidak merasa bosan, dan tidak ada pengulangan kata, ungkapan, atau kalimat yang sama.
Paragraph penutup pun ditulis juga ditulis dengan cukup baik karena menjelaskan poin-poin manfaat apabila konsep digitalisasi ini berhasil diterapkan.

Analisis company profile

Menurut kami artikel-artikel dan informasi yang dimuat di dalam company profilenya sudah lengkap karena memuat informasi tentang langkah awal terbentuknya perusahaan FMC, Visi & Misi FMC, Produk-Produk Apa Saja yang Diproduksi oleh FMC, Penerapan System Manajemen Mutu ISO 9001, Jaringan Pemasaran, Sumber Daya Manusia, Dewan Komisaris dan Manajemen Perusahaan FMC, Kepedulian Lingkungan, dan Prospek Masa depan Perusahaan FMC. Hampir semua informasi mengenai FMC sudah dimuat di dalam company profile, sehingga masyarakat dapat mengetahui apa itu FMC hanya dengan membaca company profilenya.

Iklim Komunikasi dan Budaya Perusahaan

Iklim komunikasi di dalam perusahaan tersebut kondusif dan terkendali. Karena para pekerja pun berbicara dengan  sopan dan terbuka. Serta sikapnya yang cooperative dan tidak menyombongkan diri.
Iklim di perusahaan tersebut sudah bagus, karena arus komunikasi yang bagus sehingga karyawan dapat mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan serta di dalm perusahaan tersebut terbuka jadi karyawan dapat bersikap tenang dan nyaman dalam bekerja.
Pencapaian karyawan terhadap pekerjaannya diatur oleh role dan goals di awal tahun dan direview atau dievaluasi di akhir tahun. Apabila sudah mendapat target akan diberikan bonus dan apabila belum tercapai akan mendapatkan pelatihan lagi dan bekerja lebih giat lagi.
Cara karyawan menyesuaikan diri dengan organisasi yaitu berperan aktif dalam setiap event atau kegiatan tertentu. Serta melibatkan dirinya untuk berpartisipasi dalam suatu event tertentu.
Karyawan di perusahaan tersebut diberikan pendelegasian penuh terhadap pekerjaannya. Contohnya seperti mengambil keputusan suatu hal tertentu yang berkaitan dengan pekerjaannya asalkan masih dalm on the rule perusahaan.
            Karyawan saling menyediakan informasi yang terbuka dan up to date, misalkan seperti memberikan informasi di email, grup bbm, atau pun website, maupun meeting. Jika informasi tersebut dinilai penting dan membutuhkan khalayak khusus maka akan disampaikan secara terpisah melalui face to face maupun meeting terpisah.
            Karyawan pun saling memberi bantuan dan bimbingan bagi karyawan lain misalnya seperti dalam hal bertanya untuk mengoperasionalkan komputer rumus rumus excel apabila masih bingung bisa dtinyakan ke teman yang lain.
Atau saling membentu dan berkoordinasi dengan baik antara satu divisi dengan divisi yang lain agar terciptanya sautu hubungan kerja yang baik dan harmonis.

Communication Mood
           
Dalam situasi apapun karyawan di perusahaan tersebut tidak bisa bersikap acuh atau tidak senang dengan sesuatu misalkan temannya. Karena harus saling beroordinasi satu sama lain dan harus bekerja sama. Karyawan di perusahaan tersebut ahru saling menyapa, membantu, menyanyakan pekerjaan yang belum diminta dengan alasan kenapa belum dikirm, atau menanyakan masalah atau kesulitan tentang pekerjaannya.
            Karyawan di perusahaan tersebut juga saling mendukung. Contohnya apabila di rapat terdapat pendapat maka kita harus mendukung pendapat tersebut walaupun pendapat tersebut kurang bagus sebenarnya.
            Di perusahaan tersebut sebenrnya ada yang tidak suka dengan karyawan lain, tetapi tidak terlalu di ekspose atau sampai main tangan. Karena harus bersikap profesional dalam hal pekerjaan.
            Di perusahaan tersebut juga ada orang yang defensive, contohnya seperti laporan yang telat karena ada keterlambatan di divisi keuangan. Biasanya tidak terlalu signifikan dan akan dicari akar penyelesaiannya.
            Kepercayaan di kalangan karyawan dan atasan juga berjalan dengan baik akrena saling terbuka dan saling m=berinteraksi setiap hari melalui makan siang maupun saat jam istirahat.
            Pembuatan keputusan di perusahaan tersebut dilakukan secara demokrasi, dengan mengambil keputusan peraturan perusahaan perwakilan karyawan untuk diminta dalam rapat.
            Kejujuran, keterbukaan, dan active listening sudah diterapkan di perusahaan ini, terbukti dalam national sales meeting semua harus bersikap jujur terbuka dam menjadi active listening yang baik untuk menyampaikan pendapatnya sehingga tercapainya target yang lama dan bersiap untuk target yang baru.

Komunikasi dalam organisasi di perusahaan
Komunikasi dalam organisasi di perusahaan, dari pimpinan ke bawahan terbuka tidak birokrasi.Kalau pimpinan ingin memberi tugas bisa langsung memanggil karyawan dan memberikan karyawan tugas.
komunikasi dalam organisasi di perusahaan, dari bawahan ke pimpinan terbuka tidak birokrasi.
Kalau bawahan ingin mengerjakan tugas seperti mengajukan proposal bisa langsung datang ke pimpinan.
Komunikasi di perusahaan antara karyawan dengan sesama karyawan berjalan dengan baik, alat komunikasinya bisa melalui via telp, email, maupun tatap muka.
Tanggapan perusahaan tentang kehendak karyawan masih sebatas normal dan akan di tinjau kembali apabila ada kehendak yang belum ada peraturannya.
Di dalam perusahaan antar karyawan tidak ada sikap acuh terhadap sesama karyawan, hampir semua karyawan saling berkomunikasi sesama karyawan.

Industrial Relations

            Industrial relations di perusahaan tersebut baik di kantor pusat maupun di pabrik baik dan terkendali. Tidak ada aksi-aksi protes dari para karyawan dan para buruh di pabrik karena mereka sudah merasa aman dan nyaman bekerja di perusahaan tersebut dan hak-haknya sudah dipenuhi oleh pihak perusahan.
            Perjanjian kerja di perusahaan tersebut bisa karyawan tetap dan outsourching. Dan rata-rata karyawan yang outsourching dari bagian receptionist dan office boy. Dan rata –rata dengan masa kerja 6 bulan sampai setahun lalu bisa diperpanjang lagi sampai 3 tahun masa kerja.
Tetapi karyawan outsourching tersebut tidak mendapat tunjangan dan jaminan-jaminan seperti karyawan tetap, misalnya jamsostek, tunjangan hari raya, dan jaminan pensiun. Tetapi uang lembur dan uang transport dapat.
Di perusahaan tersebut telah menyediakan jaminan dan kelayakan kerja bagi para pekerja seperti pekerja sudah mendapatkan penghasilan yang layak sesuai dengan bagian-bagiannya.
Pekerja sudah diperlakukan secara manusiawi dan telah mendapatkan perlindungan dari perusahaan, seperti menyediakan sarana dan fasilitas yang memadai bagi para pekerja serta lingkungan kerja yang nyaman dan aman yang sangat mendukung untuk bekerja. Selain itu perushaan juga sudah memberikan keselamatan dan kesehatan kerja dengan cara memberikan jaminan jamsostek bagi para pekerja (khusus untuk pekerja tetap).
Lingkup hubungan kerja dan proses penerimaan baru di perusahaan tersebut yaitu seperti interview dan test kesehatan. Masa Percobaan 3 sampai 6 bulan. Lalu perusahaan akan memberikan surat keputusan pengangkatan. Lalu perusahaan akan mengklasifikasi jabatan.
Lalu perusahaan akan memberikan training bagi karyawan tersebut bisa sampai  1 atau 2 minggu masa training. Lalu evaluasi pekerjaan dilakukan perusahaan 1 tahun sekali dan bila ada karyawan yang berprestasi akan mendapatkan reward seperti emas 5gr dan uang mencapai 1,5 juta. akan dimuat di internal magazine perusahaan tersebut.
Mutasi kerja dapat dilakukan perusahaan prosesnya dipanggil dan diberi surat pemindahan karena promosi atau bisa kinerjanya kurang bagus. Promosi dan Demosi Jabatan dipanggil dan diberi tahu dulu kepada orang yang bersangkutan dan nilai secara objektif berdasarkan kinerja kerjanya
Kebijakan dan cuti diatur oleh perusahaan. Kebijakan cuti dalam setahun di perusahaan tersebut yaitu 12 hari untuk masa kerja 5 tahun, 15 hari untuk 5 sampai 10 tahun, dan 20 hari untuk masa kerja di atas 10 tahun.
Cuti sakit tergantung dari penyakitnya. Misalkan setahun cuti karena sakit parah tetapi tidak terima gaji atau bisa dapat menerima gaji 50%. Karena di perusahaan tersebut maksimal batas cuti sakit yaitu 1 tahun jika lebih perusahaan akan mengeluarkan pekerja tersebut sesuai dari peraturan yang telah disepakati. Jika sakit ringan sesembuhnya.
Jam kerja di perusahaan tersebut normalnya dari jam 8 sampai jam setengah 5. Sedangkan buruh di pabrik di bagi 3 shift yaitu dari jam 06.00-14.00, 14.00-22.00, 20.00-06.00.
Waktu istirahat 30 menit bagi dari perusahaan. Sedangkan di pabrik ada break di mana 1 shift ada dua kali istirahat. Sedangkan lembur jika karyawan staff yang sudah tetap tidak mendapat uang tambahan tetapi dapat makan malam, sedangkan untuk buruh jika lembur dibayar.
Perijinan Pernikahan pekerja (yang pertama) 2 hari. Pernikahan anak, Pengkhitanan/Pembaptisan anak pekerja pekerja 2 hari. Istri pekerja melahirkan 2 hari. Kematian anggota keluarga pekerja(Anak/Istri/suami/Orang tua/Mertua/Saudara kandung ) atau orang lain yang tinggal serumah 2 hari tetapi bisa mendapat keringanan dan toleransi. Sedangkan untuk cuti pergi haji 40 hari, sedangkan jika umroh dipotong dari cuti dalam setahun tadi
            Pengupahan pekerja di perusahaan tersebut melalui transfer bank setiap tanggal 25 dan cash untuk para buruh dan dibayar mingguan.
            Jaminan-jaminan yang disediakan oleh perusahaan bagi karyawan yaitu seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian berupa asuransi, jaminan hari tua, pension dengan diambil dari gaji karyawan 5% dan subtitusi kantor 5%, dan jaminan pemeliharaan kesehatan seperti reimbursement dan asuransi.
            Secara keseluruhan perusahaan sudah menyediakan fasilitas, sarana dan prasaran bagi kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan bagi para pekerja sehingga pekerja dapat bekerja dengan optimal dan dapat mencapai target dan tujuan perusahaan yang diinginkan.
            Menurut kami perusahaan tersebut sudah melakukan industrial relations sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku. Seperti karyawan diberikan jaminan-jaminan dan tunjangan-tunjangan yang memenuhi kebutuhan mereka.
            Selain itu pekerja outsourching pun tidak terlalu dibedakan dengan karyawan tetap, seperti mendapatkan fasilitas dan prasarana dari perusahaan serta mendapatkan perilaku yang manusiawi dan mendapatkan nyemanan dan keamanan dalam bekerja.
            Sistem cuti di perusahaan tersebut juga wajar dan tidak beda dari perusahaan pada umumnya. Kebijakan yang dibuat sangat fleksibel sehingga tidak memberatkan karyawan apabila ada urusan yang bisa mengakibatkan cuti lebih dari hari yang ditetapkan.
            Dan jam operasional kerja serta jam istirahat sangat normal bagi para pekerja, karyawan bekerja dari jam 8 sampai jam setengah lima dan istirahat 30 menit. Sedangkan di pabrik para buruh terbagi 3 shift dan 1 shit istirahat 2 kali. Kebijakan tersebut sangat memerhatikan hak-hak pekerja di mana para buruh juga manusia yang tidak bisa bekerja secara terus menerus seperti mesin.
            Oleh karena itu di perusahaan tersebut jarang sekali ada isu-isu yang menyangkut ketidakpuasan para pekerja mengenai jam kerja dan waktu istirahat. Karena dari pihak perusahaan sendiri sudah mau memahami dan mengerti akan kemampuan setiap pekerja sehingga hasil yang didapatkan optimal.

Internal CSR

            Perusahaan tersebut telah melakukan internal CSR bagi para karyawan yaitu seperti pemberian beasiswa pagi siswa yang mendapatkan ranking satu secara terus menerus.
Dan jika di pabrik terdapat koperasi yang berguna untuk simpan pinjam bagi para buruh. Sehingga dapat mensejahterakan kehidupan para buruh.
            Internal CSR yang diberikan kepada perusahaan membuat kinerja karyawan menjadi lebih baik dalam bekerja. Karena memberi motivasi bagi para pekerja untuk menjadi lebih baik kedepannya.
            Tanggapan karyawan mengenai CSR positif dan sudah bagus, karena bermanfaat bagi kesejahteraan para karyawan.
            Yang mengawasi internal CSR tersebut seperti koperasi diawasi oleh plan manager. Dan sejauh ini koperasi tersebut sudah berjalan dengan baik dan mendapatkan respon positif dari para buruh karena buruh bisa mendapatkan modal dan simpan pinjam dari koperasi tersebut.
            Internal CSR memang sangat penting dilakukan oleh pihak perusahaan. Karena melalui internal CSR perusahaan dapat membuktikan bahwa perusahaan mementingkan dan memperhatikan kepentingan para pekerja dan kebutuhan para pekerja.
Selain itu karyawan pun menjadi senang dan merasa diperhatikan oleh pihak perusahaan sehingga karyawan bisa menunjukan sikap loyalitasnya dengan bekerja secara optimal dan memberikan hasil kerja yang terbaik bagi perusahaan.
Menurut kami dengan adanya beasiswa sebagai internal CSR perusahaan tersebut selain dapat mencerdaskan kehidupan anak-anak dari karyawan tetapi juga dapat membantu bangsa memberantas kebodohan, jadi CSR beasiswa tersebut sangat bagus.
Tetapi hanya saja lebih baik persyaratannya untuk mendapatkan beasiswa jangan terlalu berat, yaitu harus mendapat peringkat satu secara terus menerus tetapi setidaknya 3 besar secara berturut-turut, agar lebih banyak anak yang mendapatkan beasiswa.
Sedangkan untuk koperasi kami rasa itu merupakan CSR yang paling tepat untuk buruh pabrik. Karena koperasi memiliki manfaat jangka panjang bagi para buruh. Melalui koperasi mereka bisa mendapatkan simpan pinjam dan mendapatkan modal untuk memulai usaha sendiri.
Jadi melalui koperasi, perusahaan tersebut telah  membantu para buruh untuk lebih mensejahterahkan kehidupannya secara lebih manusiawi dan berperikemanusiaan.

Investor Relations
            
Kegiatan yang sudah dilakukan perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan investor yaitu seperti RUPS, meeting, dan teleconference.
Yang biasanya bertugas untuk berhubungan atau berkomunikasi langsung dengan para investor di perusahaan tersebut yaitu direct report (level manager), direktur, dan presdir. Corporate secretary hanya mengatur jadwal, tempat, dan persiapan lain yang menunjang pertemuan dengan investor, tetapi untuk penanganan secara langsung biasanya dilakukan oleh direct report (level manager), direktur, dan presdir.
            Waktu untuk menjalin hubungan denagn para investor tidak tetap dan bisa kapan saja dan di mana saja, baik dalam acara formal maupun informal. Dalam formal misalnya di dalam acara RUPS yang dilakukan setahun sekali, bisa dilakukan di dalam maupun di luar negeri.
            Menurut kami investor relations yang dilakukan perusahaan ini cukup bagus, tetapi sayangnya karena investor relations tidak sembarangan orang yang bisa menangani para investor tersebut. Jadi karyawan di perusahaan itu sendiri juga masih asing jika berbicara soal investor relations.
            Selain itu karena perusahaan tersebut merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) jadi untuk investor relations sebagian besar dilakukan di luar negeri dan sudah banyak yang menajdi investor tetap dan menjadi pemain lama, jadi di perusahaan tersebut tidak terlalu terekpos mengenai isu-isu yang berkaitan dengan para investor.

Internal Crisis Management
           
Perusahaan tersebut pernah mengalami krisis internal seperti ada financial manager yang melakukan korupsi beserta anak buahnya. Mengakibatkan perusahaan rugi sebesar sekitar 1,5 M.
            Kebijakan perusahaan untuk menangani kasus tersebut yaitu, memanggil karyawan tersebut dan diberi option apakah mau damai dengan perusahaan atau melibatkan pihak kepolisian.
Apabila damai maka secara tertulis sang pelaku akan mengembalikan uang yang dikorupsi tersebut, tetapi karyawan tersebut tetap dipecat, dan asetnya disita oleh pihak perusahaan.
            Sedangkan yang dilaporkan polisi akan melalui proses hukum dan akan dipenjara sesuai dengan kesalahannya serta membayar denda.
Sedangkan dalam menangani kasus tersebut perusahaan mengambil jalan hukum, yaitu para terasangka dilaporkan oleh pihak kepolisian. Karena dirasa kasus tersebut sudah sangat merugikan perusahaan dan tersangka korupsi bukan hanya satu orang tetapi mencapai 3 orang.
Oleh karena itu pihak perusahaan dengan tegas untuk mengambil langkah penyelesaian melalui jalur hukum.
Menurut kami terjadinya krisis tersebut karena penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh perusahaan serta kurangnya penanaman nilai moral yang terdapat di dalam karyawan tersebut.
Pihak perusahaan kami rasa sudah mengambil langkah yang tepat untuk membawa kasus tersebut ke jalur hukum, karena pertimbangannya bukan hanya satu orang saja yang melakukannya tetapi ada 3 orang.
Dan hal tersebut menjadikan contoh bagi karyawan lain apabila mereka melakukan korupsi akan bernasib sama dengan ketiga orang tersebut. Jadi karyawan lain tidak berani untuk melakukan korupsi.
Tetapi di sisi lain selain tegas tetapi perusahaan juga mementingkan aspek manusiawi, yaitu dengan membuat kebijakan jalan damai yaitu menandatangani perjanjian mengembalikan uang yang telah dikorupsi dan tetap dipecat tetapi tidak melalui jalan hukum.
Hanya saja untuk kebijakan seperti itu dibuat untuk menangani situasi yang khusus seperti apabila kerugian yang tidak tertalu besar serta jumlah pelaku hanya satu orang, bisa diberlakukan kebijakan seperti itu.
            Pelajaran yang dapat diambil dalam kasus tersebut yaitu perusahaan harus lebih hati-hati dalam pendelegasian pekerjaan terhadap karyawan. Jangan terlalu menyerahkan semua wewenang atau kekuasaan kepada satu orang.
Saran kami yaitu meningkatkan internal audit komunikasi dari setahun menjadi 6 bulan sekali. Dan membentuk tim-tim khusus untuk mengawasi pekerjaan yang dilakukan karyawan agar tidak terjadi korupsi.

Couching and Counseling
            
Perusahaan tersebut telah melakukan couching dan counseling bagi para karyawannya. Training tersebut berguna untuk meningkatkan kinerja kerja karyawan menjadi lebih optimal. Misalnya seperti training bahasa inggris lanjutan, perpajakan, ESQ, pengembangan pribadi, costing, Ms.Power point, Ms.Excel, sales, dll.
Bila terjadi hambatan bagi karyawan dalam pekerjaannya dan bila kinerja karyawan memburuk atau menurun akan dipanggil dan dibicarakan secara personal face to face dengan orang tersebut. Dan akan dicari jalan solusinya yang terbaik.
Atau diberi pelatihan atau diberi promosi dan apabila sudah parah dan tidak bisa mencapai target yang buruk akan diberi pinalti dan akan dikeluarkan jika memburuk terus.
            Selain pelatihan untuk membuat kinerja karyawan menjadi lebih optimal maka pihak perusahaan memberikan reward atau bonus bagi para karyawan yang bekerja secara optimal.
Reward tersebut dapat berupa emas 5gr, uangnya 1,5 juta, serta plakat dan piagam. Serta reward untuk karyawan yang loyal maka akan diberikan reward 5 tahun 5 gr, 10 tahun 10 gr, dan 15 thn 15 gr, dan seterusnya kelipatan 5 tahun.
            Yang bertugas untuk menanggapi hal-hal atau masalah pribadi karyawan perusahaan tersbut menyediakan comittee counselling atau karyawan dapat langsung mengajukan keberatan atau menyampaikan permasalahannya kepada atasan atau HR.
            Untuk membuat pola pokir yang produktif bagi para karyawan maka perusahaan tersebut mengacu pada visi dan misi perusahaan, sehingga pola pikir karyawan dengan perusahaan sama.
            Sedangkan untuk membentuk sense of belonging pada karyawan maka perusahaan mengadakan lomba futsal dan bowling antar company yang bergerak di bidang pestisida (kompetitor). Selain itu mempublikasikan apabila perusahaan mendapatkan suatu penghargaan kepada karyawan.
            Menurut kami couching yang dilakukan perushaan tersebut sudah baik, karena couching diberikan oleh masing-masing karyawan sesuai dengan divisinya masing-masing.
            Bentuk couching seperti itu harus dilakukan perusahaan untuk menunjang kinerja karyawan agar lebih optimal. Selain itu perusahaan juga sudah bertindak tegas kepada karyawan.
Karena pihak perusahaan sudah memberikan couching dan apabila kinerja karyawan memburuk terus menerus maka pihak perusahaan berhak memberikan ultimatum atau pemecatan karena kinerja karyawan yang buruk.
Selain itu menurut kami pihak perusahaan juga sangat menghargai karyawan atau pekerjanya dengan memberikan reward-reward kepada karyawan yang telah loyal bekerja untuk perusahaan dengan kinerja yang bagus.
Dengan begitu karyawan akan menjadi semakin berlomba untuk menajdi yang terbaik dan memberikan kinerja yang maksimal.
Untuk masalah counseling kami rasa perusahaan ini sudah cukup menyediakan media-media untuk berkonsultasi mengenai permasalahan yang dihadapinya, baik itu masalah pekerjaan maupun masalah pribadi.
Hanya saja kami rasa untuk couching  perlu diadakan lebih sering paling tidak sebulan sekali atau dua kali, agar wawasan karyawan terhadap pekerjaannya semakin luas dan dapat memberikan hasil yang maksimal untuk perusahaan.
Dan jangan hanya melakukan pelatihan untuk urusan pekerjaan saja tetapi setiap karyawan juga harus mendapatkan pelatihan moral seperti pelatihan ESQ dan sebagainya. Untuk menciptakan kelakuan dan etika yang baik dalam bekerja.

Kesimpulan
Menurut kami hubungan internal di dalam perusahaan tersebut sudah baim dan terkendali. Memang ada terjadi kasus-kasus yang cukup parah seperti korupsi tetapi penanganan kasus tersebut cepat dan dapat terarasi dengan baik.
Selain itu perusahaan juga dinilai mementingkan aspek kemanusiaan dan sangat mengerti akan kebutuhan karyawan maupun buruh.
 Jadi baik karyawan maupun buruh di perusahaan tersebut tetap merasa tenang, nyaman, dan merasa puas bekerja di perusahaan tersebut. Sehingga memberikan kinerja kerja yang optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.