Analisis Hubungan Internal PT Bina Guna Kimia
Sejarah dan Profil Singkat Perusahaan
PT. Bina Guna Kimia pada awalnya bernama PT. Parama
Bina Tani didirikan dengan akte notaris No. 44 tanggal 28 Agustus
1980 dan akte pendirian NO. 8 tanggal 16 November 1979 dan diperbaharui dengan
akte No. 8 tanggal 5 Mei 1980 dalam bentuk perseroan terbatas.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI NO.
143/I/PMA/1993, perusahaan mengadakan kerja sama dengan FMC Corporation
Philadelphia USA dan berganti nama menjadi PT. Bina Guna Kimia, yang merupakan
perusahaan berbentuk perseroan terbatas dengan status non fasilitas.
PT. Bina Guna Kimia merupakan perusahaan formulasi
pestisida, yang juga melakukan kegiatan import bahan aktif, bahan pembantu dan
peralatannya, kegiatan perdagangan, distribusi dan transportasi perdagangan,
promosi dan semua usahan yang berkaitan dengan formulasi pestisida.
PT. Bina Guna Kimia melakukan formulasi pestisida
dengan bentuk butiran, tepung maupun cairan. Produk dipasarkan untuk keperluan
lokal dan eksport (Asia, Eropa dan Australia).
Penerapan Hubungan Internal Perusahaan
Perusahaan sudah memperhatikan kepentingan pegawai
dari segi ekonomi, sosial maupun psikologis. Contohnya dari segi ekonomi gajih karyawan sudah lumayan cukup, terus di tambah dengan tunjangan-tunjangan.
Misalnya tunjangan hari raya, jaminan kesehatan, dll.
Dari segi social perusahaan melakukan buka puasa bersama antar karyawan dan
karyawan dengan orang di luar perusahaan untuk berbaur dengan masyarakat,
gathering antar karyawan , meeting semua divisi, CSR untuk lingkungan sekitar.
Sedangkan dari sisi psikologis perusahaan sudah
menciptakan lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman.
Dari segi tahap konsep komunikasi humas di perusahaan sudah melalui 4
proses yaitu:
1. Mendefinisikan permasalahan
Mengenal gejala dan penyebab yang ada di dalam
perusahaan contohnya, kalau ada beberapa karyawan yang semangat kerjanya kurang
efektif. Humas perusahaan mencoba menelaah dengan mencoba bertanya kepada teman
karyawan kenapa hal demikian bisa terjadi, memantau opini karyawan tentang
perusahaan bahkan opini tentang apa yang sedang dia kerjakan.
Humas juga melihat dari segi perilakunya kepada
sesama karyawan, ke atasan, dan ke bawahannya. Kalau perilakunya berbeda dari
biasanya dan kalau mengganggu kelancaran perusahaan. Humas sudah peka terhadap
hal ini. Misalnya, dengan menanyakan secara personal kenapa perilakunya
demikian.
2. Merencanakan dan menyusun program:
Kalau ada kehendak karyawan seperti gajih kurang
mencukupi karena bertambahnya anak dan semakin tingginya biaya pendidikan.
Perusahaan akan mencoba mencari langkah penyelesaiannya.
Perencanaan ini sudah mendapat dukungan dari CEO
mengenai rencana dan program berupa konsensus bersama, termasuk tujuan,
prosedur dan strategi untuk tiap publik.
3. Mengambil tindakan dan mengkomunikasikannya:
Misalnya, memberikan beasiswa kepada anak karyawan
yang berprestasi, memberikan beberapa tunjangan kepada karyawan.
4. Mengevaluasi program:
Perusahaan kembali melihat kinerja karyawan,
mengukur efektifitas karyawan, dan menyimpulkan dengan tujuan karyawan apakah
tercapai atau tidak. Kalau tidak maka akan di pertimbangkan lagi apa yang di
berikan perusahaan kepada karyawannya apakah maih bisa di lanjutkan atau tidak.
1. Hubungan yang ideal
Kepercayaan antara atasan dan bawahan sudah ada
tetapi dari atasan kadang lebih selective memilih karyawan yang mengerjakan
tugas yang berat, mungkin pimpinan melihat kompetensi individu masing-masing
apakah si A bisa menghendel pekerjaan itu atau tidak, bukan berarti tidak
percaya.
2. Arus komunikasi yang baik
Menurut saya walaupun alur komunikasi di
perusahaan tidak harus birokrasi perusahaan sudah lumayan bagus melakukan
komunikasi.
3. Kepuasan status dan partisipasi setiap individu
Tidak bisa di pungkiri hati manusia tidak lepas
dari ke tidak ingin puasan terhadap sesuatu hal. Dari segi kepuasan status
pasti ada yang tidak puas dan ingin mencapai status yang lebih tinggi lagi.
Tetapi itu lumrah dan bagus menurut saya kalau di lakukan untuk memacu motivasi
dan di lakukan secara positive (tidak merugikan orang lain).
Sedangkan partisipasi setiap individu sudah bagus.
Sudah sadar akan tugas masing-masing, dan kalau teman tidak mampu mengerjakan
tugas, teman yang lain akan memberi bantuan.
4. Berlangsungnya pekerjaan tanpa perselisihan
Di perusahaan masih ada terjadi perselisihan
misalnya miss understanding terhadap
informasi. Tetapi perusahaan sudah berusaha memberikan informasi yang kridible
kepada karyawan melalui beberapa media di dalam perusahaan. Dengan memberikan
informasi yang kridible di media perusahaan di harapkan rumor-rumor yang
beredar bisa menjadi lurus.
5. Lingkungan yang sehat
Walaupun perusahaan memberikan asuransi kesehatan
(ASKES) kepada karyawan, kesehatan di dalam perusahaan lumayan baik. Kebersihan
terjadi setiap karyawan membuang sampah pada tempatnya dan tidak sedikit
karyawan yang membawa bekal dari rumah sehingga kesehatan terjaga.
Sedangkan para karyawan yang bisa merokok mereka
akan merokok di luar kantor dan di luar jam kantor.
6. Kesadaran akan suksesnya organisasi
Setiap karyawan sadar akan etika dalam bergaul dan
menjaga peraturan yang ada di perusahaan. Misalnya senyum, salam, sapa, dan
menjaga hubungan baik dengan sesama karyawan adalah salah satu kesadaran untuk
mencapai suksesnya organisasi.
7. Sikap optimis untuk masa mendatang
Perusahaan mempunyai cita-cita dan cita-cita
perusahaan juga sebagian dari cita-cita karyawan, oleh sebab itu karyawan
sangat optimis terhadap tujuan perusahaan untuk masa mendatang. Karena dengan
tercapainya cita-cita perusahaan akan mudah juga untuk karyawan mencapai
cita-cita/tujuan mereka
Harapan perusahaan selain tercapainya tujuan perusahaan terciptanya
hubungan yang harmonis di
lingkungan internal organisasi, motivasi kerja tinggi pada karyawan.
Komunikasi
dalam organisasi:
Pengertian di antara seluruh komponen organisasi
sudah ada walaupun dalam skala yang kecil. Misalnya dengan membantu rekan kerja
apabila rekan kesulitan mengerjakan tugasnya.
Komunikasi cukup baik yang terlihat di dalam
perusahaan misalnya, pekerjaan tidak simpang siur, walaupun tidak birokrasi
bisa terkomunikasikan.
Kehendak
karyawan:
1.Upah & tunjangan yang cukup
1.Upah & tunjangan yang cukup
Sudah cukup menurut saya apalagi di tambah dengan ASKES tetapi
tergantung dari gaya hidup personal masing-masing lagi.
2. Perlakuan yang adil
2. Perlakuan yang adil
Perlakuan sudah lumayan adil terlihat dari peraturan. Siapa yang
berbuat salah pasti di tegur tanpa pandang bulu. Dan kalau masih melanggar bisa
di keluarkan.
3. Ketenangan bekerja
3. Ketenangan bekerja
Tidak ada gangguan dan karyawan terliat professional (masalah pribadi
tidak di bawa ke dalam kantor)
Keamanan bekerja : karyawan aman
bekerja dan terjaga oleh ke amanan di perusahaan misalnya penjagaan satpam.
Jaminan
hari tua : Ada bagi
karyawan tetap
Fasilitas
pengobatan : Bisa melalui ASKES
Transportasi
antar jemput : Untuk yang kantor pusat Jakarta tidak ada
sedangkan di pabrik Semarang di sediakan transportasi antar jemput bagi buruh.
4. Perasaan diakui dan dihargai
Karyawan sudah akui sebagai karyawan bahkan anggota keluarga karyawan
sudah menjadi bagian perusahaan. Misalnya, kalau ada event yang tidak
menyangkut pencapaian perusahaan keluarga karyawan di undang hadir dalam acara
perusahaan.
5. Penghargaan atas hasil karya
Pujian sudah ada dari para karyawan secara spontan di berikan kepada
karyawan yang berprestasi/berkarya, penghargaan juga bisa berbentuk piagam,
uang, barang, bea siswa, dan bahkan liburan.
6. Fasilitas yang memadai
Kantin sudah tersedia, tempat olah raga ada, tempat ibadah ada bagi
yang muslim. Tanggapan perusahaan tentang kehendak karyawan masih sebatas normal dan
akan di tinjau kembali apabila ada kehendak yang belum ada peraturannya.
Di dalam perusahaan antar karyawan tidak ada acuh
tak acuh terhadap sesama karyawan, hampir semua karyawan saling berkomunikasi
sesama karyawan.
Komunikasi dalam organisasi di perusahaan
Komunikasi dalam organisasi di perusahaan, dari
pimpinan ke bawahan terbuka tidak birokrasi. Kalau pimpinan ingin memberi tugas
bisa langsung memanggil karyawan dan memberikan karyawan tugas.
Komunikasi dalam organisasi di perusahaan, dari
bawahan ke pimpinan terbuka tidak birokrasi. Kalau bawahan ingin mengerjakan
tugas seperti mengajukan proposal bisa langsung datang ke pimpinan.
Komunikasi di perusahaan antara karyawan dengan
sesama kariawan berjalan dengan baik, alat komunikasinya bisa melalui via telp,
email, maupun tatap muka.
Audit Komunikasi
Perusahaan
Audit komunikasi di adakan survey tahuanan dan
hasil survey dijaga kerahasiaannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di
inginkan. Misalnya karyawan menjadi takut mengatakan keluhan mereka.
Audit komunikasi di lakukan setahun sekali, dalam
audit di dalam perusahaan PT Guna Bina Kimia hasil audit salah satunya adalah
kendala dalam bahasa. Karena terkadang karyawan berhubunga dengan sasama
karyawan di internal maupun berhubungan dengan klien memakai bahasa Inggris.
Selain itu kekurangan atau hal-hal tidak sesuai yang sering di dapat dari hasil
audit komunikasi perusahaan adalah miss
understanding, dalam memahami suatu informasi/berita.
Perencanaan untuk masa depan yang dibuat
berdasarkan hasil audit komunikasi cukup baik. Kadang di adakan meeting untuk
suatu project atau peraturan baru di meeting itu di sosialisasikan perencanaan
dan tujuan project tersebut.
Semua masalah tidak selalu dapat terselesaikan
dengan alur audit komunikasi. Misalnya, Perusahaan pernah melakukan pengambilan
keputusan yang besar dari hasil audit komunikasi, seperti pemotongan anggaran belanja, pemutusan hubungan
kerja, dan reorganisasi antar departemen. Sebelum pengambilan keputusan hasil audit komunikasi tersebut di
review dan di meetingkan terlebih dahulu
oleh manajemen dan di putuskan apabila mengganggu kelancaran perusahaan.
Kualitas komunikasi di dalam perusahaan berdasarkan audit komunikasi
yang telah dilakukan menurut karyawan “sudah bagus, tetapi sebagus apapun itu
masih perlu di tingkatkan lagi kualitas yang sudah ada”.
Hubungan antar pribadi di dalam perusahaan berdasarkan hasil audit
komunikasi berjalan baik, saling menghormati, menghargai, dan toleransi.
Hubungan antara atasan dan bawahan di dalam perusahaan berdasarkan
hasil audit komunikasi menjadi bagus dan terbuka.
Variabel dan komponen
audit komunikasi
- Variabel
kepuasan organisasi.
Komponen:
kepuasan karyawan tentang:
- Kerja :
Baik
- Gaji dan tunjangan termasuk fasilitas: Terpenuhi dan tunjangan berpariasi.
- Teman sejawat-sekerja: Hubungan baik walaupun ada yang saling tidak suka karena permasalaan
pribadi tetapi mereka tetap professional.
Variabel iklim komunikasi: tekendali aman, nyaman, bagi karyawan, sarana dan prasarana
terpenuhi, suasana kekeluargaan sangat kental seperti misalnya selalu makan
siang bersama di dalam satu ruangan.
- Saling percaya: Divisi satu dan lainnya saling percaya, transparansi dan kerjasamanya
tinggi.
- Partisipasi dalam pembuatan keputusan
Melalui rapat khusus, menyalurkan pendapat, aspirasi, dan musyawarah
untuk mencapai mufakat agar di sepakati bersama;
- Pemberian dukungan: karyawan berusaha memberikan kinerja yang opsimal untuk mencapai
goals;
- Variabel
kualitas media.
Komponen: Persepsi karyawan tentang berbagai
dokumen tertulis (buletin, laporan, pedoman, dll)
- Daya tarik untuk dibaca: Design cover majalah menarik full color, headline, menarik pembaca,
majalah memiliki berbagai rubik sehingga menarik untuk di baca.
- Majalah sudah
sesuai dengan pembaca karena karyawan bekerja di perusahaan tersebut sehingga
sedikit banyak harus mengetahui apa-apa yang terjadi di dalam perusahaan.
- Efisien:
karena majalah bagus, memuat profil karyawan dan di dalam majalah ada kuas
berhadiah sehingga menarik pembaca.
- Terpercaya atau dapat diandalkan: Dapat di andalkan karena tidak hanya menyangkut profil karyawan,
tetapi seputar kebijakan-kebijakan baru, berita kehidapan pribadi karyawan, dan
article-article umum yang bermanfaat.
4. Penyebaran informasi tentang peristiwa terkini Variabel muatan informasi
Komponen: pengalaman dan persepsi karyawan tentang
- Kecukupan/kekurangan/kelebihan
informasi
- Informasi yang terlewat (terisolasi): pengalaman dan persepsi karyawan cepat karena menggunakan email, BBM, woall magazine.
5. Variabel budaya organisasi : Kekeluargaan
Metode audit komunikasi:
- Survei
dengan kuesioner;
- Wawancara
tatap muka di lakukan
oleh HR dan komuttee counsel;
- Catatan
harian komunikasi;
- Observasi.
Tahapan audit komunikasi:
- Pencarian
fakta;
- Analisis;
- Evaluasi dan
pelaporan.
Internal dan Eksternal
Event
Internal event perusahaan pernah melakukan Family
day, lunch gathering, halal bihalal, national sales meeting, management
meeting, dll. Bentuknya variasi ada yang formal seperti national sales meeting,
management meeting, marketing meeting, training, dll. Sedangkan informal
seperti arisan karyawan, makan bersama di salah satu karyawan, undangan wedding
party.
Isi eventnya tergantung tema dan menyesuaikan
dengan acara. Contoh isi event misalnya ada training, out bond, sosialisasi
peraturan baru (kalau ada), dan selalu di informasikan safety.
Perusahaan memfasilitasi event tersebut ada event
organizernya tetapi di bentuk juga panitia dari para karyawan. Jadi ada
tugas-tugas masing-masing baik dari panitia/karyawan maupun EO.
Tujuan perusahaan melakukan event adalah untuk
memudahkan dalam pencapaian target/tujuan yang akan di capai perusahaan.
Dalam event tersebut pihak keluarga bisa di ikut
sertakan dan bisa juga tidak tergantung bentuk kegiatan. Misalnya, kalau family
day keluarga ikut tetapi kalau event tentang hal pencapaian target atau
training-training maka keluarga tidak di ikut sertakan.
Dukungan dari keluarga karyawan dari beberapa
event sangat mendukung, misalnya seperti dukungan semangat, waktu, dan
disiplin.
Dari event tersebut karyawan mempunyai motivasi
untuk hadir dalam acara misalnya untuk mengenal satu sama lain, untuk
menyatukan/menyamakan tujuan, untuk lebih berkualitas dalam bekerja, dan bahkan
untuk mengetahui bagaimana cara mengetahui cara untuk mengendarai mobil/motor
yang seharusnya aman dengan ikut training. “defense Driving Safety”
Harapan perusahaan sesudah event tersebut adalah
bisa meng aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga apa yang perusahaan
inginkan/targetkan tercapai.
Positif dan negatifnya perusahaan dalam melakukan event.
Positifnya memudahkan dalam mencapai target/tujuan
perusahaan. Sedangkan negatifnya waktu karyawan berkurang. Event di lakukan
berkali-kali dalam setahun tergantung dari
jenis eventnya misal family gathering setahun sekali.
Kalau selesai event perusahaan sudah melakukan
review kenapa dan di mana penyebab tidak tercapainya tujuan dari event tersebut. Kalau sudah mengetahui letak kesalahannya harapannya event
selanjutnya/kedepannya tidak terulang lagi dan lebih baik lagi.
Media komunikasi
internal
Media komunikasi internal di perusahaan ini
bermacam-macam mulai dari lisan seperti diskusi antar karyawan, tulisan, majalah internal perusahaan, brosur,
papan informasi, email, dan lain-lain.
Media perusahaan berbeda-beda. Dari khusus
karyawan sampai media khusus untuk investor ataupun untuk konsumen. Selai itu
jenis medianyapun beragam, bisa melalui surat, fax, poster, brosur, majalah dan
lain-lain.
Media internal perusahaan cukup efektif dalam
menjangkau khalayak perusahaan seperti karyawan, biasanya perusahaan
meyampaikan sebuah kebijakan baru kepada karyawan melalui media internal
perusahaan seperti meeting, briefing dan email.
Selain itu adapun konseling juga merupakan salah
satu media internal yang diberikan perusahaan kepada karyawan untuk membimbing para karyawan
perusahaan dalam memecahkan masalah.
Tidak hanya konselling sebagai media internal
perusahaan PT Bina Guna Kimia tetapi event juga adalah salah satu media
internal untuk menjalin kebersamaan antara karyawan. Bentuknya seperti family
gathering, trining dan lain-lain.
Media internal yang dilakukanan perusahaan untuk
mencapai distributor contohnya seperti brosur, poster, pemasangan iklan di
majalah-majalah dan lain-lain.
Cara perusahaan berhubungan dengan para investor
bisa melalui email, fax, telp, meeting. Sedangkan berhungan dengan konsumen
bisa melalui email, fax, telp, meeting, poster, majalah, surat, dll.
Untuk membuat media internal seperti majalah
perusahaan tidak mempunyai divisi khusus tetapi perusahaan menyewa
intitusi tertentu. Adanya institusi tertentu perusahaan yang menangani
media tersebut tetapi tetap pihak internal/panitia tetap ikut serta dalam
pembuatan media internal tersebut.
Tujuan Media internal perusahaan :
- Meningkatkan
pengetahuan anggota terhadap kebijakan, kegiatan dan perkembangan
organisasi.
- Mendorong
sikap partisipatif anggota terhadap tujuan organisasi.
- Memperbesar
adopsi atau penerimaan sehingga perilaku anggota sesuai harapan
organisasi.
- Membentuk
percaya diri dan kebanggan pada anggota sehingga dapat menjadi juru bicara
organisasi di dalam lingkungannya.
- Menerima
umpan balik (feedback) dari anggota terhadap komunikasi yang dilakukan
organisasi.
Jurnal Internal
dikelompokkan:
- Komunikasi
Melalui rubrik Surat Pembaca, Kebijakan/Peraturan
Baru, Tanya Jawab dengan Manajemen;
2. Informasi
Melalui rubrik Info Produk, Kebijakan baru, Opini,
tulisan khusus dari ahli, dll.
- Pendidikan
Melalui rubrik cara berhubungan dengan klien, Panduan membuat kesehatan, training, dll.
4. Hiburan
Humor, kuis berhadiah.
5. Pengetahuan
Sejarah Organisasi, Kompetitor, Profil Karyawan, Profil Mitra, artikel
motivasi, article umum dll.
Majalah dan information board
Isi:
1.
Berita karyawan
2. Kesejahteraan
3. Kegiatan perusahaan
4. Pelatihan
5. Profil karyawan
6. Manajemen
7. Produk/jasa
8. Pengetahuan populer
2. Kesejahteraan
3. Kegiatan perusahaan
4. Pelatihan
5. Profil karyawan
6. Manajemen
7. Produk/jasa
8. Pengetahuan populer
9. Surat pembaca
10.
Tulisan karyawan
11. Humor
11. Humor
9 Faktor rancangan jurnal
internal :
1. Cakupan
Pembaca : jurnal menyediakan berita/ informasi/ pesan yang bisa
diterima oleh berbagai karyawan Misalnya, tentang produk perusahaan yang di
jual karyawan harus tahu.
2. Kuantitas :
Majalah yang di terbitkan besar dan berwarna sehingga jelas dan menarik untuk
di baca oleh khalayak/karyawan.
3. Frekuensi :
Penerbitan majalah di lakukan setiap satu bulan
sekali
4. Judul :
Mencolok dan sesuai dengan tujuan perusahaan
5. Proses
Percetakan: Jumlah halaman 19-20 Hal, pemakaian warna full color, jumlah
gambar atau foto hampir di setiap halaman, teknik photografi tergantung event
yang dilakakukan kalau eventnya
acara-acara formal perusahaan menggunakan teknik photografi.
6. Gaya
dan Format: Berwarna,
tulisan tergantung dari apa yang ingin di masukkan ke dalam majalah. Misalnya,
kalau ingin menulis tentang team building perusahaan, cara menulis majalah
dengan menggunakan format tulisan menggunakan feature. Karena menarik.
Sedangkan berita duka akan di muat menggunakan teknis Hard news mempergunakan
pendekatan straight
8. Iklan : Memakai produk sendiri di halaman paling
belakang;
9. Menentukan kelayakan pelaksanaan : Dana dari perusahaan mencukupi dan
mempunyai anggaran produksi media internal.
Khalayak Media Internal :
o Pegawai/ anggota
o Distributor
o
Pemasok/mitra usaha
o
Investor
Analisis majalah internal
Menurut kami, sebagian besar judul artikel yang
dimuat di dalam majalah internal perusahaan FMC ini sudah memenuhi kriteria
penulisan judul yang baik karena sebagian besar judul-judul artikel yang dimuat
sudah ditulis sesuai dengan tema artikel yang dibahas. Contohnya artikel yang
memuat tentang penerapan konsep digitalisasi pada Sales Management System yang
tujuannya untuk memudahkan manajemen FMC mengetahui seberapa besar kebutuhan
produk team sales di lapangan, artikel ini ditulis dengan judul “FMC, Go
Digital”. Judul yang memang sesuai dengan tema artikel yang dimuat.
Menurut kami Lead yang dipakai dalam setiap
artikel yang dimuat pun cukup baik karena dapat menarik interest/minat pembaca
pada saat mulai membaca. Contohnya, artikel yang berjudul “FMC, Go Digital” ini
leadnya menjelaskan pernyataan yang menonjol yaitu bahwa zaman sekarang ini
kemajuan di bidang teknologi, informasi, dan computer sedang berkembang pesat.
Tubuh tulisannya juga sudah ditulis dengan cukup baik.
Kalimat pertama menceritakan tentang gagasan yang melatarbelakangi bahwa
kemajuan teknologi sedang berkembang pesat. Kalimat kedua menjelaskan ide baru
tentang aplikasi paperless document terbaru yang berfungsi untuk membaca
written document ke dokumen dalam bentuk digital. Isi artikel juga ditulis
dengan baik karena ditulis dengan ringkas namun padat menghindari pembaca agar
tidak merasa bosan, dan tidak ada pengulangan kata, ungkapan, atau kalimat yang
sama.
Paragraph penutup pun ditulis juga ditulis dengan
cukup baik karena menjelaskan poin-poin manfaat apabila konsep digitalisasi ini
berhasil diterapkan.
Analisis company profile
Menurut kami artikel-artikel dan informasi yang dimuat di dalam company
profilenya sudah lengkap karena memuat informasi tentang langkah awal
terbentuknya perusahaan FMC, Visi & Misi FMC, Produk-Produk Apa Saja yang
Diproduksi oleh FMC, Penerapan System Manajemen Mutu ISO 9001, Jaringan
Pemasaran, Sumber Daya Manusia, Dewan Komisaris dan Manajemen Perusahaan FMC,
Kepedulian Lingkungan, dan Prospek Masa depan Perusahaan FMC. Hampir semua
informasi mengenai FMC sudah dimuat di dalam company profile, sehingga
masyarakat dapat mengetahui apa itu FMC hanya dengan membaca company
profilenya.
Iklim Komunikasi
dan Budaya Perusahaan
Iklim komunikasi di dalam perusahaan tersebut
kondusif dan terkendali. Karena para pekerja pun berbicara dengan sopan dan terbuka. Serta sikapnya yang
cooperative dan tidak menyombongkan diri.
Iklim di perusahaan tersebut sudah bagus, karena
arus komunikasi yang bagus sehingga karyawan dapat mengetahui
informasi-informasi yang dibutuhkan serta di dalm perusahaan tersebut terbuka
jadi karyawan dapat bersikap tenang dan nyaman dalam bekerja.
Pencapaian karyawan terhadap pekerjaannya diatur
oleh role dan goals di awal tahun dan direview atau dievaluasi di akhir tahun.
Apabila sudah mendapat target akan diberikan bonus dan apabila belum tercapai
akan mendapatkan pelatihan lagi dan bekerja lebih giat lagi.
Cara karyawan menyesuaikan diri dengan organisasi
yaitu berperan aktif dalam setiap event atau kegiatan tertentu. Serta
melibatkan dirinya untuk berpartisipasi dalam suatu event tertentu.
Karyawan di perusahaan tersebut diberikan
pendelegasian penuh terhadap pekerjaannya. Contohnya seperti mengambil
keputusan suatu hal tertentu yang berkaitan dengan pekerjaannya asalkan masih
dalm on the rule perusahaan.
Karyawan
saling menyediakan informasi yang terbuka dan up to date, misalkan seperti
memberikan informasi di email, grup bbm, atau pun website, maupun meeting. Jika
informasi tersebut dinilai penting dan membutuhkan khalayak khusus maka akan
disampaikan secara terpisah melalui face to face maupun meeting terpisah.
Karyawan
pun saling memberi bantuan dan bimbingan bagi karyawan lain misalnya seperti
dalam hal bertanya untuk mengoperasionalkan komputer rumus rumus excel apabila
masih bingung bisa dtinyakan ke teman yang lain.
Atau saling membentu dan berkoordinasi dengan baik
antara satu divisi dengan divisi yang lain agar terciptanya sautu hubungan
kerja yang baik dan harmonis.
Communication
Mood
Dalam
situasi apapun karyawan di perusahaan tersebut tidak bisa bersikap acuh atau
tidak senang dengan sesuatu misalkan temannya. Karena harus saling beroordinasi
satu sama lain dan harus bekerja sama. Karyawan di perusahaan tersebut ahru
saling menyapa, membantu, menyanyakan pekerjaan yang belum diminta dengan
alasan kenapa belum dikirm, atau menanyakan masalah atau kesulitan tentang
pekerjaannya.
Karyawan
di perusahaan tersebut juga saling mendukung. Contohnya apabila di rapat
terdapat pendapat maka kita harus mendukung pendapat tersebut walaupun pendapat
tersebut kurang bagus sebenarnya.
Di
perusahaan tersebut sebenrnya ada yang tidak suka dengan karyawan lain, tetapi
tidak terlalu di ekspose atau sampai main tangan. Karena harus bersikap
profesional dalam hal pekerjaan.
Di
perusahaan tersebut juga ada orang yang defensive, contohnya seperti laporan
yang telat karena ada keterlambatan di divisi keuangan. Biasanya tidak terlalu
signifikan dan akan dicari akar penyelesaiannya.
Kepercayaan
di kalangan karyawan dan atasan juga berjalan dengan baik akrena saling terbuka
dan saling m=berinteraksi setiap hari melalui makan siang maupun saat jam
istirahat.
Pembuatan
keputusan di perusahaan tersebut dilakukan secara demokrasi, dengan mengambil
keputusan peraturan perusahaan perwakilan karyawan untuk diminta dalam rapat.
Kejujuran,
keterbukaan, dan active listening sudah diterapkan di perusahaan ini, terbukti
dalam national sales meeting semua harus bersikap jujur terbuka dam menjadi
active listening yang baik untuk menyampaikan pendapatnya sehingga tercapainya
target yang lama dan bersiap untuk target yang baru.
Komunikasi dalam
organisasi di perusahaan
Komunikasi dalam organisasi di perusahaan, dari
pimpinan ke bawahan terbuka tidak birokrasi.Kalau pimpinan ingin memberi tugas
bisa langsung memanggil karyawan dan memberikan karyawan tugas.
komunikasi dalam organisasi di perusahaan, dari
bawahan ke pimpinan terbuka tidak birokrasi.
Kalau bawahan ingin mengerjakan tugas seperti
mengajukan proposal bisa langsung datang ke pimpinan.
Komunikasi di perusahaan antara karyawan dengan
sesama karyawan berjalan dengan baik, alat komunikasinya bisa melalui via telp,
email, maupun tatap muka.
Tanggapan perusahaan tentang kehendak karyawan masih sebatas normal dan
akan di tinjau kembali apabila ada kehendak yang belum ada peraturannya.
Di dalam perusahaan antar karyawan tidak ada sikap acuh terhadap sesama
karyawan, hampir semua karyawan saling berkomunikasi sesama karyawan.
Industrial
Relations
Industrial relations di perusahaan tersebut baik di
kantor pusat maupun di pabrik baik dan terkendali. Tidak ada aksi-aksi protes
dari para karyawan dan para buruh di pabrik karena mereka sudah merasa aman dan
nyaman bekerja di perusahaan tersebut dan hak-haknya sudah dipenuhi oleh pihak
perusahan.
Perjanjian
kerja di perusahaan tersebut bisa karyawan tetap dan outsourching. Dan
rata-rata karyawan yang outsourching dari bagian receptionist dan office boy.
Dan rata –rata dengan masa kerja 6 bulan sampai setahun lalu bisa diperpanjang
lagi sampai 3 tahun masa kerja.
Tetapi karyawan outsourching tersebut tidak
mendapat tunjangan dan jaminan-jaminan seperti karyawan tetap, misalnya
jamsostek, tunjangan hari raya, dan jaminan pensiun. Tetapi uang lembur dan
uang transport dapat.
Di perusahaan tersebut telah menyediakan jaminan
dan kelayakan kerja bagi para pekerja seperti pekerja sudah mendapatkan
penghasilan yang layak sesuai dengan bagian-bagiannya.
Pekerja sudah diperlakukan secara manusiawi dan
telah mendapatkan perlindungan dari perusahaan, seperti menyediakan sarana dan
fasilitas yang memadai bagi para pekerja serta lingkungan kerja yang nyaman dan
aman yang sangat mendukung untuk bekerja. Selain itu perushaan juga sudah
memberikan keselamatan dan kesehatan kerja dengan cara memberikan jaminan
jamsostek bagi para pekerja (khusus untuk pekerja tetap).
Lingkup hubungan kerja dan proses penerimaan baru
di perusahaan tersebut yaitu seperti interview dan test kesehatan. Masa Percobaan 3 sampai 6 bulan. Lalu perusahaan akan memberikan surat keputusan
pengangkatan. Lalu perusahaan akan mengklasifikasi jabatan.
Lalu perusahaan akan memberikan training bagi
karyawan tersebut bisa sampai 1 atau 2
minggu masa training. Lalu evaluasi pekerjaan dilakukan perusahaan 1 tahun
sekali dan bila ada karyawan yang berprestasi akan mendapatkan reward seperti
emas 5gr dan uang mencapai 1,5 juta. akan dimuat di internal magazine
perusahaan tersebut.
Mutasi kerja dapat dilakukan perusahaan prosesnya
dipanggil dan diberi surat pemindahan karena promosi atau bisa kinerjanya
kurang bagus. Promosi dan
Demosi Jabatan dipanggil dan diberi tahu
dulu kepada orang yang bersangkutan dan nilai secara objektif berdasarkan
kinerja kerjanya
Kebijakan dan cuti diatur oleh perusahaan.
Kebijakan cuti dalam setahun di perusahaan tersebut yaitu 12 hari untuk masa
kerja 5 tahun, 15 hari untuk 5 sampai 10 tahun, dan 20 hari untuk masa kerja di
atas 10 tahun.
Cuti sakit tergantung dari penyakitnya. Misalkan
setahun cuti karena sakit parah tetapi tidak terima gaji atau bisa dapat
menerima gaji 50%. Karena di perusahaan tersebut maksimal batas cuti sakit
yaitu 1 tahun jika lebih perusahaan akan mengeluarkan pekerja tersebut sesuai
dari peraturan yang telah disepakati. Jika sakit ringan sesembuhnya.
Jam kerja di perusahaan tersebut normalnya dari
jam 8 sampai jam setengah 5. Sedangkan buruh di pabrik di bagi 3 shift yaitu
dari jam 06.00-14.00, 14.00-22.00, 20.00-06.00.
Waktu istirahat 30 menit bagi dari perusahaan.
Sedangkan di pabrik ada break di mana 1 shift ada dua kali istirahat. Sedangkan
lembur jika karyawan staff yang sudah tetap tidak mendapat uang tambahan tetapi
dapat makan malam, sedangkan untuk buruh jika lembur dibayar.
Perijinan Pernikahan pekerja (yang pertama) 2 hari. Pernikahan anak, Pengkhitanan/Pembaptisan anak
pekerja pekerja 2 hari. Istri pekerja melahirkan 2 hari. Kematian anggota keluarga pekerja(Anak/Istri/suami/Orang tua/Mertua/Saudara kandung ) atau orang lain
yang tinggal serumah 2 hari tetapi
bisa mendapat keringanan dan toleransi. Sedangkan untuk cuti pergi haji 40 hari, sedangkan jika umroh dipotong
dari cuti dalam setahun tadi
Pengupahan
pekerja di perusahaan tersebut melalui transfer bank setiap tanggal 25 dan cash
untuk para buruh dan dibayar mingguan.
Jaminan-jaminan
yang disediakan oleh perusahaan bagi karyawan yaitu seperti jaminan kecelakaan
kerja, jaminan kematian berupa asuransi, jaminan hari tua, pension dengan
diambil dari gaji karyawan 5% dan subtitusi kantor 5%, dan jaminan pemeliharaan
kesehatan seperti reimbursement dan asuransi.
Secara
keseluruhan perusahaan sudah menyediakan fasilitas, sarana dan prasaran bagi
kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan bagi para pekerja sehingga pekerja
dapat bekerja dengan optimal dan dapat mencapai target dan tujuan perusahaan
yang diinginkan.
Menurut
kami perusahaan tersebut sudah melakukan industrial relations sesuai dengan
peraturan dan undang-undang yang berlaku. Seperti karyawan diberikan
jaminan-jaminan dan tunjangan-tunjangan yang memenuhi kebutuhan mereka.
Selain
itu pekerja outsourching pun tidak terlalu dibedakan dengan karyawan tetap,
seperti mendapatkan fasilitas dan prasarana dari perusahaan serta mendapatkan
perilaku yang manusiawi dan mendapatkan nyemanan dan keamanan dalam bekerja.
Sistem
cuti di perusahaan tersebut juga wajar dan tidak beda dari perusahaan pada
umumnya. Kebijakan yang dibuat sangat fleksibel sehingga tidak memberatkan
karyawan apabila ada urusan yang bisa mengakibatkan cuti lebih dari hari yang
ditetapkan.
Dan
jam operasional kerja serta jam istirahat sangat normal bagi para pekerja,
karyawan bekerja dari jam 8 sampai jam setengah lima dan istirahat 30 menit.
Sedangkan di pabrik para buruh terbagi 3 shift dan 1 shit istirahat 2 kali.
Kebijakan tersebut sangat memerhatikan hak-hak pekerja di mana para buruh juga
manusia yang tidak bisa bekerja secara terus menerus seperti mesin.
Oleh
karena itu di perusahaan tersebut jarang sekali ada isu-isu yang menyangkut
ketidakpuasan para pekerja mengenai jam kerja dan waktu istirahat. Karena dari
pihak perusahaan sendiri sudah mau memahami dan mengerti akan kemampuan setiap
pekerja sehingga hasil yang didapatkan optimal.
Internal CSR
Perusahaan tersebut telah melakukan internal CSR bagi
para karyawan yaitu seperti pemberian beasiswa pagi siswa yang mendapatkan
ranking satu secara terus menerus.
Dan jika di pabrik terdapat koperasi yang berguna
untuk simpan pinjam bagi para buruh. Sehingga dapat mensejahterakan kehidupan
para buruh.
Internal
CSR yang diberikan kepada perusahaan membuat kinerja karyawan menjadi lebih
baik dalam bekerja. Karena memberi motivasi bagi para pekerja untuk menjadi
lebih baik kedepannya.
Tanggapan
karyawan mengenai CSR positif dan sudah bagus, karena bermanfaat bagi
kesejahteraan para karyawan.
Yang
mengawasi internal CSR tersebut seperti koperasi diawasi oleh plan manager. Dan
sejauh ini koperasi tersebut sudah berjalan dengan baik dan mendapatkan respon
positif dari para buruh karena buruh bisa mendapatkan modal dan simpan pinjam
dari koperasi tersebut.
Internal
CSR memang sangat penting dilakukan oleh pihak perusahaan. Karena melalui
internal CSR perusahaan dapat membuktikan bahwa perusahaan mementingkan dan
memperhatikan kepentingan para pekerja dan kebutuhan para pekerja.
Selain itu karyawan pun menjadi senang dan merasa
diperhatikan oleh pihak perusahaan sehingga karyawan bisa menunjukan sikap
loyalitasnya dengan bekerja secara optimal dan memberikan hasil kerja yang
terbaik bagi perusahaan.
Menurut kami dengan adanya beasiswa sebagai
internal CSR perusahaan tersebut selain dapat mencerdaskan kehidupan anak-anak
dari karyawan tetapi juga dapat membantu bangsa memberantas kebodohan, jadi CSR
beasiswa tersebut sangat bagus.
Tetapi hanya saja lebih baik persyaratannya untuk
mendapatkan beasiswa jangan terlalu berat, yaitu harus mendapat peringkat satu
secara terus menerus tetapi setidaknya 3 besar secara berturut-turut, agar
lebih banyak anak yang mendapatkan beasiswa.
Sedangkan untuk koperasi kami rasa itu merupakan
CSR yang paling tepat untuk buruh pabrik. Karena koperasi memiliki manfaat
jangka panjang bagi para buruh. Melalui koperasi mereka bisa mendapatkan simpan
pinjam dan mendapatkan modal untuk memulai usaha sendiri.
Jadi melalui koperasi, perusahaan tersebut
telah membantu para buruh untuk lebih
mensejahterahkan kehidupannya secara lebih manusiawi dan berperikemanusiaan.
Investor Relations
Kegiatan yang sudah dilakukan perusahaan untuk menjalin
hubungan baik dengan investor yaitu seperti RUPS, meeting, dan teleconference.
Yang biasanya bertugas untuk berhubungan atau
berkomunikasi langsung dengan para investor di perusahaan tersebut yaitu direct
report (level manager), direktur, dan presdir. Corporate secretary hanya
mengatur jadwal, tempat, dan persiapan lain yang menunjang pertemuan dengan
investor, tetapi untuk penanganan secara langsung biasanya dilakukan oleh direct
report (level manager), direktur, dan presdir.
Waktu
untuk menjalin hubungan denagn para investor tidak tetap dan bisa kapan saja
dan di mana saja, baik dalam acara formal maupun informal. Dalam formal
misalnya di dalam acara RUPS yang dilakukan setahun sekali, bisa dilakukan di
dalam maupun di luar negeri.
Menurut
kami investor relations yang dilakukan perusahaan ini cukup bagus, tetapi
sayangnya karena investor relations tidak sembarangan orang yang bisa menangani
para investor tersebut. Jadi karyawan di perusahaan itu sendiri juga masih
asing jika berbicara soal investor relations.
Selain
itu karena perusahaan tersebut merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) jadi untuk
investor relations sebagian besar dilakukan di luar negeri dan sudah banyak yang
menajdi investor tetap dan menjadi pemain lama, jadi di perusahaan tersebut
tidak terlalu terekpos mengenai isu-isu yang berkaitan dengan para investor.
Internal Crisis Management
Perusahaan tersebut pernah mengalami krisis
internal seperti ada financial manager yang melakukan korupsi beserta anak
buahnya. Mengakibatkan perusahaan rugi sebesar sekitar 1,5 M.
Kebijakan
perusahaan untuk menangani kasus tersebut yaitu, memanggil karyawan tersebut
dan diberi option apakah mau damai dengan perusahaan atau melibatkan pihak
kepolisian.
Apabila damai maka secara tertulis sang pelaku
akan mengembalikan uang yang dikorupsi tersebut, tetapi karyawan tersebut tetap
dipecat, dan asetnya disita oleh pihak perusahaan.
Sedangkan
yang dilaporkan polisi akan melalui proses hukum dan akan dipenjara sesuai
dengan kesalahannya serta membayar denda.
Sedangkan dalam menangani kasus tersebut
perusahaan mengambil jalan hukum, yaitu para terasangka dilaporkan oleh pihak kepolisian.
Karena dirasa kasus tersebut sudah sangat merugikan perusahaan dan tersangka
korupsi bukan hanya satu orang tetapi mencapai 3 orang.
Oleh karena itu pihak perusahaan dengan tegas
untuk mengambil langkah penyelesaian melalui jalur hukum.
Menurut kami terjadinya krisis tersebut karena
penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh perusahaan
serta kurangnya penanaman nilai moral yang terdapat di dalam karyawan tersebut.
Pihak perusahaan kami rasa sudah mengambil langkah
yang tepat untuk membawa kasus tersebut ke jalur hukum, karena pertimbangannya
bukan hanya satu orang saja yang melakukannya tetapi ada 3 orang.
Dan hal tersebut menjadikan contoh bagi karyawan
lain apabila mereka melakukan korupsi akan bernasib sama dengan ketiga orang
tersebut. Jadi karyawan lain tidak berani untuk melakukan korupsi.
Tetapi di sisi lain selain tegas tetapi perusahaan
juga mementingkan aspek manusiawi, yaitu dengan membuat kebijakan jalan damai
yaitu menandatangani perjanjian mengembalikan uang yang telah dikorupsi dan
tetap dipecat tetapi tidak melalui jalan hukum.
Hanya saja untuk kebijakan seperti itu dibuat
untuk menangani situasi yang khusus seperti apabila kerugian yang tidak tertalu
besar serta jumlah pelaku hanya satu orang, bisa diberlakukan kebijakan seperti
itu.
Pelajaran
yang dapat diambil dalam kasus tersebut yaitu perusahaan harus lebih hati-hati
dalam pendelegasian pekerjaan terhadap karyawan. Jangan terlalu menyerahkan
semua wewenang atau kekuasaan kepada satu orang.
Saran kami yaitu meningkatkan internal audit
komunikasi dari setahun menjadi 6 bulan sekali. Dan membentuk tim-tim khusus
untuk mengawasi pekerjaan yang dilakukan karyawan agar tidak terjadi korupsi.
Couching and
Counseling
Perusahaan
tersebut telah melakukan couching dan counseling bagi para karyawannya.
Training tersebut berguna untuk meningkatkan kinerja kerja karyawan menjadi
lebih optimal. Misalnya seperti training bahasa inggris lanjutan, perpajakan,
ESQ, pengembangan pribadi, costing, Ms.Power point, Ms.Excel, sales, dll.
Bila terjadi hambatan bagi karyawan dalam
pekerjaannya dan bila kinerja karyawan memburuk atau menurun akan dipanggil dan
dibicarakan secara personal face to face dengan orang tersebut. Dan akan dicari
jalan solusinya yang terbaik.
Atau diberi pelatihan atau diberi promosi dan
apabila sudah parah dan tidak bisa mencapai target yang buruk akan diberi
pinalti dan akan dikeluarkan jika memburuk terus.
Selain
pelatihan untuk membuat kinerja karyawan menjadi lebih optimal maka pihak
perusahaan memberikan reward atau bonus bagi para karyawan yang bekerja secara
optimal.
Reward tersebut dapat berupa emas 5gr, uangnya 1,5
juta, serta plakat dan piagam. Serta reward untuk karyawan yang loyal maka akan
diberikan reward 5 tahun 5 gr, 10 tahun 10 gr, dan 15 thn 15 gr, dan seterusnya
kelipatan 5 tahun.
Yang
bertugas untuk menanggapi hal-hal atau masalah pribadi karyawan perusahaan
tersbut menyediakan comittee counselling atau karyawan dapat langsung
mengajukan keberatan atau menyampaikan permasalahannya kepada atasan atau HR.
Untuk
membuat pola pokir yang produktif bagi para karyawan maka perusahaan tersebut
mengacu pada visi dan misi perusahaan, sehingga pola pikir karyawan dengan
perusahaan sama.
Sedangkan
untuk membentuk sense of belonging pada karyawan maka perusahaan mengadakan
lomba futsal dan bowling antar company yang bergerak di bidang pestisida
(kompetitor). Selain itu mempublikasikan apabila perusahaan mendapatkan suatu
penghargaan kepada karyawan.
Menurut
kami couching yang dilakukan perushaan tersebut sudah baik, karena couching
diberikan oleh masing-masing karyawan sesuai dengan divisinya masing-masing.
Bentuk
couching seperti itu harus dilakukan perusahaan untuk menunjang kinerja
karyawan agar lebih optimal. Selain itu perusahaan juga sudah bertindak tegas
kepada karyawan.
Karena pihak perusahaan sudah memberikan couching
dan apabila kinerja karyawan memburuk terus menerus maka pihak perusahaan
berhak memberikan ultimatum atau pemecatan karena kinerja karyawan yang buruk.
Selain itu menurut kami pihak perusahaan juga
sangat menghargai karyawan atau pekerjanya dengan memberikan reward-reward
kepada karyawan yang telah loyal bekerja untuk perusahaan dengan kinerja yang
bagus.
Dengan begitu karyawan akan menjadi semakin
berlomba untuk menajdi yang terbaik dan memberikan kinerja yang maksimal.
Untuk masalah counseling kami rasa perusahaan ini
sudah cukup menyediakan media-media untuk berkonsultasi mengenai permasalahan
yang dihadapinya, baik itu masalah pekerjaan maupun masalah pribadi.
Hanya saja kami rasa untuk couching perlu diadakan lebih sering paling tidak
sebulan sekali atau dua kali, agar wawasan karyawan terhadap pekerjaannya
semakin luas dan dapat memberikan hasil yang maksimal untuk perusahaan.
Dan jangan hanya melakukan pelatihan untuk urusan
pekerjaan saja tetapi setiap karyawan juga harus mendapatkan pelatihan moral
seperti pelatihan ESQ dan sebagainya. Untuk menciptakan kelakuan dan etika yang
baik dalam bekerja.
Kesimpulan
Menurut kami hubungan internal di dalam perusahaan
tersebut sudah baim dan terkendali. Memang ada terjadi kasus-kasus yang cukup
parah seperti korupsi tetapi penanganan kasus tersebut cepat dan dapat terarasi
dengan baik.
Selain itu perusahaan juga dinilai mementingkan
aspek kemanusiaan dan sangat mengerti akan kebutuhan karyawan maupun buruh.
Jadi baik
karyawan maupun buruh di perusahaan tersebut tetap merasa tenang, nyaman, dan
merasa puas bekerja di perusahaan tersebut. Sehingga memberikan kinerja kerja yang
optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.