الاثنين، 25 فبراير 2013

10 poin kebijakan perusahaan mengenai pemakaian sosial media


  1. Perjelas tujuan penggunaan media sosial. Penggunaan media sosial di perusahaan sebatas fasilitas bersosialisasi, terintegrasi dengan marketing, organisasi pembelajaran atau budaya organisasi. Karyawan perlu tahu harapan dari perusahaan terhadap pengggunaan media sosial.
  2. Bangun kesadaran bahwa media sosial dilihat banyak orang. Kadang karyawan merasa menulis hanya untuk dirinya sendiri. Untuk itu, penting mengingatkan bahwa informasi yang kita posting di media sosial bisa dilihat banyak orang dan bertahan dalam waktu lama.
  3. Bersikap jujur. Informasi berlimpah di dunia online, semua orang bisa dengan mudah memverifikasi kebenaran suatu informasi. Oleh karena itu, penting untuk bersikap jujur dan tidak manipulatif.
  4. Menjaga rahasia dan informasi penting perusahaan.Pastikan informasi yang diposting berstatus bisa disebarluaskan. Bila belum ada kepastian, lebih baik tidak diposting.
  5. Menghargai hak cipta ketika memposting sebuah karya. Pastikan sudah mendapat persetujuan atau mempunyai hak untuk menggunakan sebuah karya.
  6. Tunjukkan sikap respek terhadap siapapun. Respek terhadap orang lain maka orang lain akan respek terhadap diri kita.
  7. Jaga privacy diri sendiri maupun orang lain. Tidak ada yang suka privacynya dibeberkan begitu saja.
  8. Bangun rasa percaya dan tanggung jawab. Setiap karyawan adalah model yang dipercaya penuh oleh perusahaan untuk tampil di media sosial.
  9. Perjelas pandangan karyawan hanya mewakili diri sendiri. Pastikan kapasitas berpendapat sebagai personal atau mewakili perusahaan. Bila menulis pendapat pribadi di blog, berilah catatan bahwa itu tidak mewakili pendapat perusahaan.
  10. Dorong untuk mengekspresikan nilai budaya perusahaan. Media sosial adalah tempat mengekspresikan siapa diri kita dan sekaligus dimana kita bekerja.
Sepuluh poin itu mungkin hal-hal yang perlu dimasukkan dalam Social Media Policy. Perlu diingat untuk membuatnya cukup singkat yang memudahkan karyawan untuk membacanya. Dengan kebijakan yang tepat, media sosial justru bisa bermanfaat banyak buat perusahaan maupun karyawan. Tantangannya kembali lagi, kesediaan karyawan dan manajemen bersedia belajar menggunakan media sosial.

Komentar mengenai kasus “Buntut Amuk Upah Susut”

Seharusnya para satpam sangat tidak dibenarkan untuk melakukan pemukulan terhadap sang manajer personalia dan manajer produksi apapun alasannya, karena seorang satpam tugasnya adalah untuk menertibkan bukan malah mengacau apalagi melakukan tindakan penganiayaan. Sang manajer juga tidak sepantasnya melakukan pemecatan kepada para satpam yang melakukan protes, karena melakukan protes adalah hak semua pegawai perusahaan termasuk satpam.
Manajer Personalia PT Tata Asri Textile Mills seharusnya dapat menggunakan tugas - tugas Public Relations dengan cara berkomunikasi langsung dengan para satpam yang bermasalah, para satpam harus disosialisasikan bahwa mungkin perusahaan sedang mengalami kerugian sehingga harus menyusutkan gaji para satpam, dan agar adil dan relevan dengan nominal upahnya maka hari kerja satpam pun dikurangi apabila kondisi finansial perusahaan sudah kembali membaik maka tentu saja nominal upah mereka akan dikembalikan sesuai standar, dengan begitu mungkin dapat menyadarkan satpam agar mereka tidak terus merasa dirugikan mengingat kondisi perusahaan yang saat itu sedang sulit.

rangkuman internal relations

Rangkuman, 13 Februari 2013

Internal itu berarti : karyawan dan keluarga, shareholder (pemegang saham), agen (beberapa perusahaan).

·        Peranan Humas terhadap public internal : mengatasi masalah gap yang biasa muncul melalui proses komunikasi.

·        Terdapat 4 tahap proses humas yaitu : define the problem – planning – communicating – evaluating.

·        Perusahaan harus memiliki KPI (Key Performance Indicator), yaitu sejenis rencana kerja / resolusi target, dianggap berhasil jika karyawan membuatnya lalu menyerahkan ke atasan, dan tidak jarang dibuat seremoni agar dianggap serius.

·        Iklim organisasi yang sehat di dalam perusahaan : jujur, terbuka, tidak saling menjatuhkan, dan tidak melakukan KKN.

·        Tujuan PR   :

Ø  Meningkatkan self of belonging, dengan cara mengadakan lomba – lomba (seperti olahraga, dll), dan bekerjasama dalam meningkatkan perkembangan / kinerja perusahaan.





Rangkuman, 20 Februari 2013

·        Iklim Komunikasi yaitu persepsi – persepsi mengenai peristiwa komunikasi, perilaku – perilaku manusia, respon pegawai terhadap pegawai lainnya, dll.

Contoh : di dalam sebuah perusahaan terdapat karyawan yang tidak mengenali                   atasannya, dan ada juga yang saling mengenal satu sama lain.

·        Iklim  : bisa salah, tapi bisa juga memberi gambaran dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Contoh : 1 divisi perusahaan yang tidak efektif, lalu mereka melakukan tindakan.

·        Kita sebagai PR sudah seharusnya peka terhadap suatu iklim yang tercipta di dalam suatu perusahaan (khususnya internal) dengan cara melakukan riset atau bertanya.

·        Iklim organisasi lah yang mempengaruhi budaya suatu organisasi dalam bekerja.

·        5 unsur yang membentuk suatu organisasi    :
Ø  Anggota organisasi          : pemikiran, perasaan, self moving.
Ø  Pekerjaan              : tugas formal (iklim lebih kaku), informal (santai).
Ø  Pengelolaan           : planning, organization, communicating.
Ø  Struktur organisasi : kompleksitas (makin vertical, gap makin jauh), yang baik yang lebih landai.
Ø  Pedoman organisasi         : misi, tujuan, kebijakan, strategi, aturan, prosedur.

·        Iklim yang positif
Ø  Saling percaya (timbal balik), karyawan bertanggungjawab
Ø  Informasinya transparan (terbuka), saling jujur
Ø  Saling mendengarkan, penuh perhatian
Ø  Saling memberikan bantuan

·        Mood Komunikasi
Ø  Acuh tak acuh
Ø  Saling mendukung
Ø  Bermusuhan
Ø  Defensif
Ø  Partisipatif

·        Iklim komunikasi bukanlah sifat individu namun dibentuk, diformalkan, disetujui, dan dilakukan bersama-sama

·        Tips untuk perusahaan yang positif     :
Ø  Kepercayaan
Ø  Pembuatan keputusan bersama
Ø  Active listening
Ø  Jujur
Ø  Terbuka namun ada batasannya
Ø  Komitmen